FITB
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) semula adalah bagian dari Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM). Ide pemekaran FIKTM muncul karena spektrum ilmu kebumian yang lebar dan memunculkan dikotomi sains (science) dan teknik (engineering). Keadaan ini mengakibatkan adanya perbedaan antar bidang ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya khususnya dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi di FIKTM.
Bidang-bidang ilmu kebumian seperti geologi, geofisika, meteorologi dan osenografi mempelajari bumi untuk dapat memahami fenomena-fenomena yang tentunya bermanfaat untuk berbagai hal yang menyangkut kehidupan manusia termasuk memberi gambaran tentang sumberdaya yang terkandung di dalam bumi tersebut. Bidang-bidang ini memiliki kandungan sains yang besar namun tidak lepas dari kandungan terapannya.
Sementara bidang yang mengkaji sumberdaya yang terkandung di dalam bumi, selain membutuhkan pengetahuan dasar ilmu kebumian, juga perlu di lengkapi dengan berbagai cara dan metoda terapan untuk mengkuantifikasi potensi dan cadangan, mengusahakan, mengolah, dan mengelola sumber daya bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Bidang-bidang terapan yang memiliki kandungan engineering yang lebih besar mencakup bidang pertambangan dan perminyakan.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka FIKTM dimekarkan menjadi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) dan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM). Tujuan dari pembentukan kedua Unit Keilmuan Serumpun (UKS) adalah mengembangkan institusi keilmuan yang lebih fokus dalam rangka mencapai visi menjadi institusi bertaraf internasional.