Dorong Inovasi dan Kolaborasi Riset
ITB Buka Program Magister Berbasis Riset (MBR)
BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka penerimaan program pascasarjana tingkat magister melalui jalur Magister Berbasis Riset (MBR) atau Master by Research (MBR) bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan seraya fokus dalam melakukan riset secara mandiri. Program ini bertujuan untuk mendukung lembaga penelitian dan industri agar dapat mengikuti perkembangan riset, sesuai dengan kepakaran yang dimiliki oleh ITB.
Program ini semakin memantapkan posisi ITB sebagai research university sekaligus bentuk kontribusi perguruan tinggi teknik terbaik di Indonesia ini terhadap produk riset di pusat-pusat penelitian lembaga pemerintahan, swasta, maupun industri. “Sesuai dengan kapasitas dan keunggulan yang ada, kami ingin berkontribusi lebih jauh bersama para pemangku kepentingan, terutama pusat-pusat penelitian di lembaga pemerintah dan swasta, maupun sektor industri. Melalui program ini diharapkan kolaborasi riset bisa berjalan,” kata Dekan Pascasarjana ITB Prof. Dr. Suprijadi, M. Eng di Bandung.
Program MBR ini, menurut Prof. Suprijadi ditujukan untuk peneliti di lembaga penelitian pemerintah, swasta maupun industri yang yang mempunyai komitmen tinggi terhadap penelitian. “Peneliti maupun lembaga penelitian dan bidang penelitian di sektor industri didorong untuk mengembangkan riset yang kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan spesifik yang mungkin berbeda,” lanjut Prof. Suprijadi.
Salah satu keunggulan program MBR ini, yaitu peserta bisa menempuh pendidikan lanjutan tanpa harus meninggalkan pekerjaannya. “Program ini juga cocok bagi mereka yang ingin fokus pada kerja riset secara mandiri,” kata Prof. Suprijadi.
Mengenai calon mahasiswa yang diharapkan mengikuti program MBR, Prof Suprijadi menekankan pada pengalaman penelitian. “Program ini menjadikan pengalaman penelitian sebagai syarat mutlak. Sudah punya pengalaman saat S1 atau setelah lulus S1. Misalnya orang-orang yang bekerja di lembaga penelitian atau instansi yang memiliki lembaga penelitian, atau juga peneliti yang sudah mempunyai publikasi ilmiah,” paparnya
Suprijadi menjelaskan, calon mahasiswa program MBR terdiri dari dua kategori, pertama yaitu calon mahasiswa yang bekerja di lembaga penelitian atau perusahaan yang memiliki lembaga riset. Jika sudah dinyatakan diterima, maka mereka bisa melakukan penelitian sesuai dengan riset yang sedang dikerjakan di tempat kerjanya.
Kategori kedua untuk calon mahasiswa yang merupakan lulusan sarjana ITB dengan prestasi akademik dan mempunyai hasil penelitian yang sudah diakui, misalnya sudah diterbitkan di jurnal ilmiah. "Mereka bisa langsung melanjutkan S2 di ITB dengan program MBR ini," kata Suprijadi.
Calon mahasiswa dari kedua kategori itu harus mendapatkan persetujuan dari calon pembimbing yang akan mendampingi selama dua tahun menempuh masa studi dan tidak diperkenankan mengganti dosen pembimbing di tengah jalan. "Jadi kalau sudah disetujui calon pembimbing baru bisa masuk MBR," kata Suprijadi, dengan demikian diharapkan penelitian dapat langsung dimulai begitu diterima dalam program ini
Hal ini yang menjadi perbedaan mendasar antara Program MBR dengan reguler. Pada program reguler, mahasiswa diperkenankan untuk baru mencari pembimbing penelitian setelah memasuki program pascasarjana. Meskipun demikian, matakuliah yang bersifat wajib tetap harus diikuti, untuk menjamin program learning outcome tetap terjaga.
Rencananya, program MBR akan dimulai pada semester yang akan datang dan informasi pendaftaran dapat dilihat di laman https://admission.itb.ac.id. Suprijadi mengatakan, program MBR ini belum dibuka di semua program studi. Program studi yang akan menerima mahasiswa baru jalur MBR ini akan diumumkan saat pendaftaran program.*
Pada tahun 2023, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menyelenggarakan kegiatan Open House ITB 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Sasana Budaya Ganesa (SABUGA) ITB, Jalan Tamansari no. 73 Bandung, pada hari Jumat s.d. Minggu, tanggal 1 – 3 Desember 2023.
Read more..Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima 1793 orang calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023. Pengumuman kelulusan tersebut dapat diakses mulai hari Selasa, 20 Juni 2023, pukul 15.00 WIB.
Read more..
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI kembali menawarkan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yang masa pendaftarannya akan berakhir di tanggal 30 Juni 2023. Sehubungan dengan hal tersebut, ITB melakukan penambahan jadwal pendaftaran dan seleksi Program Pascasarjana ITB Gelombang 5 untuk semester I tahun 2023/2024, khusus bagi para pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI).